METODE PENELITIAN SOSIAL

A.     Pengertian
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris, ‘Research’. Sebagian ahli menerjemahkan kata research dengan kata riset.‘Re’, yang berarti ‘kembali’ dan research adalah mencari. Jadi arti sesunguhnya dari research adalah ‘mencari kembali.’
Dalam buku Pengantar Penelitian Pekerjaan Sosial disebutkan bahwa Penelitian adalah suatu cara untuk menyelesaikan suatu masalah guna menekan batas-batas ketidak tahuan manusia. Dengan kata lain penelitian adalah suatu pemikiran untuk melakukan kegiatan meneliti, mengumpulkan serta memproses fakta-fakta yang ada, sehingga kumpulan fakta-fakta tersebut dapat dikombinasikan oleh peneliti.
Menurut kamus Webster’s New International, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinisp-prinsip; suatu penyelidikan yang mata cerdik untuk menetapkan sesuatu.
Menurut Ilmuwan Hillway (1956), penelitian tidak lain dari suatu study yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang mata cerdik untuk menetapkan sesuatu.
Whitney (1960) Penelitian disamping untuk memperoleh kebenaran, kerja menyelidik harus pula dilakukan seseorang melalui penyelidikan secara sungguh-sungguh dalam waktu yang lama. Whitney mengutip pengertian penelitian dari bebrepa ahli sebagai berikut :

a.  Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan (Parson, 1946)
b.   Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalail atau hokum (John, 1949)
c.  Penelitiana dalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu. (Dewey, 1936)
Demikianlah pengertian penelitian yang dikemukakan oleh para ahli disamping masih banyak lagi pengertian dari para pakar dan ahli mengenai research, riset atau penelitian.

B. Pengertian Konsep, Konstruk, Variabel, Proposisi dan Teori

Konsep adalah suatu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau suatu ide (gagasan) tertentu. Baley menyebutnya sebagai mental image atau persepsi, contoh : buku.
Konstruk adalah konsep yang mempunyai tingkat abstraksi tinggi karena kita tidak dapat secara langsung apa yang digambarkan konsep itu.
Variabel adalah konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Contoh : angka; usia, kepadatan penduduk. Kata-kata; jenis kelamin.
Proposisi adalah pernyataan tentang suatu konsep atau lebih.
Hipotesa adalah proposisi yang masih bersifat sementara dan masih ahrus di uji kebenarannya.
Teori adalah proposisi yang memberikan penjelasan atas gejala. Teori merupakan penjelasan atau rumusan yang pada umumnya benar.
Fakta adalah penjelasan yang secara empirik benar. Fakta adalah sesuatu yang sesuai kenyataan. Data adalah hasil penelitian atau pengamatan yang menjadi dasr untuk menarik kesimpulan lebih lanjut.
Asumsi adalah serangkaian pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih. Misal makin besar A, makin besar B.

C. Tahap-tahap Penelitian

Adapun tahap-tahap penelitian yang dirumuskan dalam buku Pengantar Penelitian Pekerjaan Sosial terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan sebagai berikut :
  1. Perumusan Isu Penelitian
Dalam hal ini penyusunan teori mendapat perhatian cukup besar dalam penelitian sosial. Karena disini orang menyusun, merumuskan apa-apa yang akan menjadi bahan penelitian. Seprti contoh yang dikemukakan Emile Durkheim yang mencoba meneliti sebab-sebab orang bunuh diri dalam suatu masyarakat.
  1. Perumusan Masalah Penelitian
Merumuskan masalah dari beberapa masalah yang ada. Misla merumuskan suatu masalah penelitian dalam suatu bidang yang luas, dapat dilakukan dengan mempersempit cakupan penelitiannya sehingga dapat dilaksanakan.
  1. Pemilihan Bentuk Studi yang Tepat
Pemilihan suatu tipe atau bentuk studi tertentu erat hubungannya dengan hakikat masalah penelitian, sumber data yang bias dicapai serta taraf pemahaman tentang penelitian.
  1. Penarkan Simple Responden
Secara ideal, peneliti dapat memeriksa setiapunsur yang menarik perhatiannya. Namun jarang sekali peneliti dapat meneliti setiap unsure darikeseluruhan populasi karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga.
  1. Pengukuran Data
Bila pertanyaan-pertanyaan dan proposisi penelitian telah dirimuskan, maslah penelitian telah dipersmpit kedalam ukuran yang dapat dilaksanakan, metode penelitian yang tepat ditentukan dan sample ditentukan. Peneliti perlu menyusun cara-cara untuk mengkaji proposisi tersebut.
 
  1. Pengumpulan Data
Suatu cara untuk memperoleh data dan informasi. Dapun cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data adalah dengan cara; observasi, mempelajari dokumen dan wawancara baik lisan maupun tulisan.
  1. Analisa Data
Sebagai langkah awal untuk menganalisa data diperlikan analisa statistika yang merupakan aspek penting dari poenelitian sosial.
  1. Interpretasi dan Penyusunan Laporan
Yaitu suatu bentuk laporan dari hasil penelitian dengan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu.
  1. Mengintegrasikan Hasil Penelitian ke dalam Teori dan Kebijakan
Laporan ini sebagai bentuk yang disajikan untuk mempengaruhi para pembuat kebijakan dengan memperhatikan serta mempertimbangkan hasil penelitian dari awal sampai akhir.
Sedangkan Dr. Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul Pengantar Metodologi Riset Sosial merumuskan beberapa tahap atau langkah penelitian sebagai berikut :
1.      Menentukan proyek, memformulasikan masalah, memilih judul dan menentukan topik.
Yaitu suatu langkah untuk menentikan proyek, memformulasikan masalah, memilih judul dan topik. Setiap objek atau permaslahan penelitian itu memberikanisi dan pengarahan dalam proses pelaksanaan penelitian. Bagi banyak orang, memulai kegiatan dengan langkah menentukan dan membatasi suatu masalah itu merupakan fase yang paling sulit.
1.      Mengumpulkan data dan informasi.
Riset adalah aktivitas ilmiah yang sistematis, terarah dan bertujuan. Jadi bukan hanya mengumpulkan data secara kebetulan saja; akan tetapi upaya menghimpun dengan terencana dan siematis data informasi yang relevan.
2.      Menentukan tujuan operasional dan substansial.
Tujuan operasional adalah tujuan berupa suatu objek yang langsung akan digarap oleh peneliti; terhadap objek tersebut orang langsung akan melakukan usaha-usaha operatif. Sedangkan tujuan substansial adalah tujuan penggunaan dari hasil penelitian bagi suatu keperluan/kegiatan tertentu.
3.      Perumusan hipotesa. Hipotesa mayor, minor dan nihil.
Hipotesa adalah stelling, patokan, pendirian, dalil dianggap benar, juga berarti ‘ondestelling’, persangkaan, dugaan yang dianggap benar untuk sementara waktu dan perlu dibuktikan kebenarannya.
4.      Pengolahan data, menganalisa elemen dan mengintrepretasikan data.
Mengolah data berarti menimbang, menyaring, dan mengklasifiukasikan. Menimbang dan menyaring data itu berartibenar-benar memilih secara hati-hati data yang relevan tepat, dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.
5.      Merumuskan konklusi, mengemukakan  hasil dan rekomendasi.
Produk terakhir dari riset ialah suatu generasisasi atau satu seri generalisasi sebagai kusien dari hasil analisa data yang seksama.
6.      Penulisan dan penyusunan laporan dari penelitian sosial.
Dalam implikasi dikemukakan kosekuensi-konsekuensi dari hasil penelitian, dan diberikan rekomendasi untuk aktivitas-aktivits diagnostik dan terapeutis, reformasi sosial atau perbaikan-perbaikan sosial.
Demikian langkah-langkah atau tahap-tahap penelitian yang dikemukakan Dr. Kartini Kartono.
D. Jenis-jenis Penelitian
Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantung pada peristiwa dari mana seseorang hendak meninjau persoalannya. Namun pada umumnya penelitian dapat digolongkan pada beberapa jenis sebagai berikut :
1)      Ditinjau dari segi etalasenya penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar (basic reserch) dan penelitian terapan (applied research).
2)      Menurut bidangnya penelitian digolongkan kedalam beberapa kelompok sebagai berikut; Penelitian pendidikan, sejarah, ekonomi, politik, bahasa, teknik, militer, hukum, pertanian, peternakan, kehutanan dan lain-lain.
3)      Penggolongan menurut tempat dilaksanakan penelitian adalah; penelitian labolatorium, penelitian lapangan atau field research dan penelitian perpustakaan (library research).
Sistematika penggolongan yang dituliskan di atas tidak selalu diikuti oleh semua orang, sehingga mungkin ada beberapa jenis penggolonganatau penelitian lainnya yang belum disebutkan.. Sebab, jika ada orang yang bertolak dari sudut pandang yang berbeda , maka ia akan mengadakan jenis-jenis atau bentuk yang berbeda pula. Penggolongan atau jenis-jenis penelitian ini merupakan jenis yang sudah umun disamping masih banyak lagi yang lainnya.





 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

Kabar menyenangkan bagi para blogger yang senantiasa setia merawat blognya dengan baik. Sekali lagi manfaat blogging yaitu dapat meningkatkan kemampuan dalam menulis. Mungkin selama ini para blogger tidak menyadari bahwa artikel-artikel yang telah ditulis dan dipublish sangat mempengaruhi perkembangan gaya menulis.

Pada dasarnya menulis adalah suatu yang sulit bagi sebagian orang. Menulis bukan merupakan bakat bawaan dari lahir. Tapi menulis adalah sebuah keterampilan yang harus dilatih setiap waktu. Menulis sesuatu sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Tulislah apa yang kita fikirkan. Dan salah satu cara untuk melatih kita dalam merangkai kata dalam sebuah tulisan adalah dengan ngeblog alias blogging.


Ketika kita memiliki Blog mau tidak mau kita harus menuliskan sebuah tulisan didalamnya. Memang berbeda rasanya ketika kita menulis di buku dan menulis di Blog. Karena ketika kita menulis di Blog tulisan kita akan dapat di share dengan mudah dan akan banyak yang membacanya. Ketika orang lain membaca tulisan yang kita buat, pembaca pun akan berkomentar tentang tulisan kita.

Biasanya para blogger yang baik akan menulis minimal 1 artikel per hari bahkan ada yang sampai lebih dari 5 artikel per hari. Apa yang para blogger lakukan itu selain untuk menyalurkan hobinya, tapi juga untuk meningkatkan jumlah pengunjung (traffic) dan memberikan pelayanan terbaik kepada pembaca yang sering berkunjung ke Blognya. Sehingga para pembaca tetap setia membaca artikel dan terus berkunjung ke Blognya. Meningkatkan kemampuan menulis dengan blog memang sangat menyenangkan.

Ok para blogger mudah-mudahan postingan ini membuat kawan semua semakin semangat dalam menulis. Publishlah tulisan karya sendiri. Lebih baik memposting tulisan sendiri daripada copas dari punya orang lain...

Salam Blogger...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


DEFINISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi  sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

KONSEP DASAR INFORMASI

Terdapat beberapa definisi, antara lain:
1.      Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.      Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3.      Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)


FUNGSI / MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.  Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4.      Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5.      Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.   Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.  Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9.   Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KOMUNIKASI ADMINISTRASI


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik melalui media atau tidak yg menimbulkan feed back.

Unsur – Unsur Komunikasi:
  1. KomunikatorMenarik Perhatian
Dapat dipercaya
Padat menyusun pesan dengan baik.
  1. Pesan
Dibuat Manusia
Lambang mempunyai nilai komunikasi hanya apabila sebelum proses komunikasi terjadi antara komunikator dan komunikan sudah tau artinya.
Lambang digunakan dengan maksud mengadakan suatu situasi dimana akan mempunyai kepentingan bersama
  1. Media
Audio (pendegaran)
Visual (penglihatan)
Audio visual
  1. Feed back.
Respon yang diberikan komunikan kepada komunikator

B.   Pengertian Komunikasi Administrasi Komunikasi Administrasi:
  1. Proses penggunaan lambang sekelompok orang /lebih
  2. Komunikasi antar pesona
  3. Sebagai proses / dilakukan dalam rangka kerjasama. “ Give and take” timbal balik / bilateral
  4. Penggunaan lambang bersama – sama oleh anggota organisasi
  5. Komunikasi yang bersifat internal
  6. Komunikasi yang berorientasi pada tujuan organisasi yang efektif dan effisien

Ciri – ciri khusus Komunikasi Administrasi
Ø      Informasi harus berasal dari dan di peruntukan bagi anggota organisasi sendiri
Ø      Informasi harus ada relevansinya dengan pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi
Ø       Informasi harus mendukung pelaksanaan tugas dan tujuan organisasi

Komunikasi Administrasi adalah penyampaian pesan secara timbal balik diantara anggota untuk menumbuhkan saling pengertian dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara effektif dan effisien.

Louis A Allen Bk Komunikasi di dalam Manajemen
1.      Minta :
o       Informasi
o       Nasehat
o       Saran dan kritik
2.      Beritahu :
o       Penyampaian ide – ide
o       Laporan
3.      Dengar :
o       Menahan emosi untuk mendengar
4.      Mengerti
o       Pengetahuan yang mendalam tentang motivasi manusia
o       Mengerti arti di balik kata – kata dsb 


BAB II
PEMBAHASAN


A.     Peranan, Jenis dan tujuan Komunikasi Administrasi
1.      Mengapa Komunikasi Administrasi perlu dikembangkan?
Alasan yang bersumber pada sifat kodrat manusia (mahluk Sosial)
Kebutuhan praktis suatu organisasi untuk mencapai tujuan
Alasan yang bersumber pada pertimbangan ekonomi
2.      Cara Mengembangkan Mekanisme Komunikasi Administrasi?
Pimpinan sebagai fihak yang memulai komunikasi
Pimpinan harus mampu menimbulkan kepercayaan pada bawahan meskipun ia  juga manusia
Pimpinan harus mengadakan pendekatan keluarga

B.     Komunikasi Administrasi mempunyai fungsi Interaktif
Fungsi yang menjaga pertukaran informasi, pendapat, sikap agar individu dapat mengadakan penyesuaian sikap agar individu dapat mengadakan penyesuaian antara bagian – bagian dalam organisasi dengan lingkungan organisasi.

7 Faktor yang harus diperhatikan agar interaksi komunikasi berjalan secara effektif :
1.      Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti
2.      Salura Komunikasi harus sependek mungkin
3.      Harus ada saluran Komunikasi formal dalam komunikasi
4.      Setiap komunikasi harus melalui saluran yang lengkap/ tingkat hirarki
5.      Sumber komunikasi harus dapat dipercaya
6.      Selama proses komunikasi terjadi saluran tidak boleh diganggu/ diselingi
7.      Sumber Komunikasi dalam organisasi harus jelas

A.     Jenis – jenis Komunikasi Administrasi
1.      Sifat Penyampaiannya :
Formal
Informal
2.      Prosedur /Arus Komunikasi
a.       Komunikasi Ke bawah
Petunjuk Organisasi (tujuan, kedudukan, tanggung jawab, batas wewenang, hubungan kerja) petunjuk kerja (Prosedur, metode, tata tertib).
Perintah, (inti, pelaksanaan) keterangan umum, teguran, pujian
Efektifitas Komunikasi Ke bawah
Penelitian mengenai keefektifan berbagai bentuk komunikasi kebawah menunjukan bahwa menggunakan saluran kombinasi cenderung memberikan hasil terbaik. Dalam suatu penelitian klasik, Dahle (1954) menemukan bahwa urutan saluran menurut tingkat keefektifanya (dari yang efektivitasnya paling tinggi hingga yang paling rendah) adalah sebagai berikut:
1. Kombinasi lisan dan tulisan
2. Lisan saja
3. Tulisan saja
4. Papan pengunguman
5. Selentingan
Dengan kata lain, untuk menyampaiakan informasi kepada para pegawai dengan tepat, kombinasi saluran tulisan dan lisan memberi hasil terbaik. Mengirimkan pesan yang sama melalui lebih dari satu saluran terasa berlebihan. Hal ini ternyata membantu, tidak hanya dalam menyampaikan pesan, tetapi juga dalam memastikan bahwa pesan tersebut akan di ingat. Misalnya, seorang eksekutif yang sibuk diberi memo untuk mengingatkanya mengenai rapat komite eksekutif yang sibuk diberi memo untuk mengingatkanya mengenai rapat komite eksekutif pukul 13.00 hari itu. Menjelang makan siang, jadawal yang yang penuh mengakibatka ia lupa pada rapat tersebut. Saat makan siang, ketua komite eksekutif berkata, “Jangan lupa rapat pukul satu siang, “Eksekutif itu menjawab, “Terima kasih mengingatkan saya, hampir saja saya lupa. Seringkali saya melupakan hal seperti ini”.  Yang perlu diperhatikan dalam pemberian perintah dalam komunikasi Ke bawah.
a.       Pertimbangkan apakah perintah tersebut betul – betul telah perlu diberikan
b.      Merumuskan perintah yang baik
c.       Penyampaian kepada personil yang bersangkutan
d.      Pengecekan /apa sudah di mengerti
e.       Pengecekan hasil pelakasana
f.        Menyusun perintah selanjutnya


b.      Komunikasi Keatas
Laporan, Keluhan, Pendapat, saran
Komunikasi keatas – proses penyampaian gagasan, perasaan dan pandangan pegawai tingkat bawah kepada atasanya dalam organisasi. Jika pegawai tidak diberi tahu mengapa mereka harus melakukan hal tertentu dan hasil usaha mereka tidak diperlihatkan kepada mereka, mereka cenderung frustasi dan kecewa atas pekerjaan mereka.
Penelitian menunjukan bahwa komunikasi ke atas setidaknya mempunyai lima fungsi penting :
1.      Melengkapi manajemen dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan
2.      Membantu mengurangi tekanan dan frustasi pegawai akibat suasana kerja
3.      Meningkatkan kesadaran partisipasi pegawai dalam perusahaan
4.      Sebagai bonus; komunikasi keatas menyarankan penggunaan komunikasi kebawah yang lebih memuaskan pada masa depan.
Komunikasi keatas tidak selalu dianjurkan oleh manajemen. Mungkin salah satu alasanya adalah karena suara yang di dengar atasan dari bawahannya tidak selalu menyenangkan atau menyanjung atasan.
 
Dalam kasus Ekstrem, seorang manajer pabrik pengecoran logam dilaporkan sangat tidak suka akan berita buruk sehingga insinyur lingkungannya takut meloparkan limbah pabrik yang mencemari sungai disekitarnya. Akhirnya, pabrik pengecoran tersebut dituntut pabrik lain dihulu sungai karena masalah pencemaran. Mungkin persoalan ini bisa dihindari seandainya manajer tadi lebih responsive terhadap gagasan dan perasaan bawahannya.


Komunikasi keatas lebih jarang terjadi jika ada hambatan psikologis antara atasan dan bawahan. Dalam menyimpulkan literatur berkenan dengan hal hal ini, Gemmill (1970) menyatakan tiga hambatan psikologis utama yang mempengaruhi komunikasi keatas:
1)      Jika bawahan percaya bahwa peyingkapan perasaan, opini, atau kesukaran akan mengakibatkan atasan menutup atau menghindarkan pencapaian tujuan pribadinya, bawahan akan menyembuyikan atau membelokkannya.
2)      Semakin sering atasan memberi ganjaran atas pengungkapan perasaan, opini dan kesulitan oleh bawahan, semakin besar keinginan bawahan mengungkapkannya
3)      Semakin sering atasan mau mengungkapkan perasaan, opini, dan kesukaraan kepada bawahanya dan atasanya, semakin besar pula kemungkinan keterbukaan dari pihak bawahannya

Keuntungan Komunikasi keatas
ü      Pimpinan mengetahui apakah instruksi – instruksi sudah dipahami
ü      Pimpinan mengetahui apakah instruksi – instruksi sudah dijalankan atau tidak
ü      Pimpinan mengetahui sampai berapa jauh partisipasi kerja dapat diharapkan dari bawahan untuk mencapai tujuan organisasi.
ü      Mengetahui pendapat bawahan menghindari peledakan emosi
ü      Mengetahui informasi yang berguna bagi persiapan praktis lebih lanjut
ü      Mencegah terjadinya Psychologis Gaps


c.       Komunikasi Horisontal
Komunikasi Horisontal yang efektif dalam organisasi yaitu pertukaran diantara perwakilan dan personil pada tingkat yang sama dalam diagram organisasi.
Goldhaber (1990) meringkaskan literature mengenai empat fungsi komunikasi horizontal dalam suatu organisasi :
1.  Koordinasi tugas : Para kepala departemen bertemu setiap bulan untuk mendiskusikan kontribusi tiap – tiap departemen terhadap tujuan system. Contoh lainya, koordinasi tim pengajar atau tim penulis di Universitas.
2.  Penyeliaan masalah : anggota sebuah departemen berkumpul mendiskusikan bagaimana menangani penciutan anggaran ; mereka dapat menerapkan tekhnik brainstorming
3.     Berbagi informasi : anggota satu departemen bertemu dengan anggota departemen lain untuk menginformasikan data baru.
4.    Penyelesaian konflik : Anggota sebuah departemen rapat untuk mendiskusikan konflik dalam atau antar departemen
Komunikasi horizontal yang tidak efektif dinyatakan sebagai suatu faktor penting penyebab kecelakaan pesawat ulang - alik Challenger pada bulan Januari 1986. Karena komunikasi horizontal dapat membantu : fungsi organisasi lebih efektif dan bahkan diperlukan untuk menghindari kecelakaan tragis, bagaimana cara kita melakukan komunikasi horizontal ini?
d.      Komunikasi Informal
           Saluran informasi informal dalam organisasi sering diberi cap “ desas – desus “ dan “selentingan” (grapevine). Istilah grapevine muncul pada masa perang saudara. Menurut Smith, “Pada masa itu, saluran telegram intelejen disambung-sambungkan secara longgar dari pohon ke pohon seperti rangkaian tanaman anggur , dan pesannya sering kacau ; jadi, setiap desas-desus dianggap berasal dari “grapevine”.
Rosnow (1988) mendefinisikan desas – desus sebagai “sebuah proposisi untuk dipercaya , tersebar tanpa pembuktian resmi. Peneliti berteori bahwa desas – desus mengurangi ketegangan emosional dan biasanya timbul dari lingkungan yang ambigu.
 

BAB III
KESIMPULAN

Dalam bab ini Penulis menyimpulkan bahwa Komunikasi Administrasi sangatlah penting dalam kehidupan berorganisasi masyarakat, bangsa dan Negara. Hal ini lebih menjurus pada pegawai – pegawai pemerintahan dan karyawan – karyawan swasta, sehingga dalam berkomunikasi antara atasan dan bawahanya dapat melancarkan suatu pekerjaan.
Dalam Komunikasi Administrasi terdapat beberapa jenis Komunikasi antara lain, Komunikasi kebawah, Komunikasi keatas, Komunikasi Horisontal, dan Komunikasi Informal, baik secara lisan maupun tulisan ataupun media elektronik untuk memberikan hasil yang terbaik.
Tujuan utama komunikasi administrasi lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja guna ,menunjang kelancaran proses koordinasi dan yang terpenting melalui komunikasi, informasi tersebut dapat lebih bermanfaat dan tersebar ke seluruh penjuru organisasi.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

REFORMASI BIROKRASI INDONESIA

Reformasi telah menjadi suatu kata yang menggelinding dan menjadi semangat gerak langkah anak bangsa untuk membuka katub-katub kekuasaan yang selama ini tidak tersentuh. Ia telah menjadi bagian yang sangat penting dalam usaha bangsa untuk merumuskan kembali seluruh tatanan nilai dan aturan hidup bersama. Mungkin tidak ada lagi hari tanpa tuntutan reformasi yang dilakukan oleh seluruh kalangan, kelompok masyarakat, mahasiswa, pegawai kantor yang menggemakan beragam tuntutan reformasi total disegala bidang.
Reformasi dapat diterjemahkan sebagai perubahan radikal (bidang sosial, politik atau agama) disuatu masyarakat atau negara. Sedangkan reformis adalah orang yang menganjurkan adanya perbaikan (bidang politik, sosial, agama) tanpa kekerasan.
Radikal berarti secara menyeluruh, habis-habisan, perubahan yang amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan, dan sebagainya), maju dalam berfikir dan bertindak. Selain itu, radikalisme adalah faham atau aliran yang radikal dalam politik, faham yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara keras atau drastis, sikap ekstrim disuatu aliran politik.
Reformasi dapat pula diartikan sebagai suatu tindakan perbaikan dari sesuatu yang dianggap kurang atau tidak baik tanpa melakukan perusakan-perusakan pranata yang sudah ada. Pranata yang dimaksudkan disini adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu, dan seluruh perlengkapannya dalam berbagai kompleksitas manusia didalam masyarakat.
Reformasi yang terjadi menyusul jatuhnya Rezim Orde Baru ternyata tidak seperti yang diharapkan yaitu reformasi yang mampu mengadakan perubahan kehidupan yang berarti bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain itu reformasi juga diharapkan untuk mampu memerangi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN ) dan membentuk pemerintahan yang bersih ternyata masih jauh dari realita. Praktek KKN dalam birokrasi pemerintahan dan pelayanan public masih terus berlangsung malah semakin merajalela. Keinginan masyarakat untuk menikmati pelayanan public yang efisien, responsive dan akuntabel masih jauh dari harapan. Masuknya orang-orang baru dalam pemerintahan, baik di legislatif maupun eksekutif juga tidak mampu menciptakan perubahan yang berarti dalam kinerja pemerintahan. Bahkan banyak diantara mereka akhirnya terperangkap dalam lumpur KKN dan ikut memperburuk kinerja birokrasi dan pelayanan publik.
Kesulitan dalam memberantas KKN dalam pemerintahan dan birokrasi terjadi karena rendahnya komitmen pemerintah untuk membenahi sistem birokrasi publik. Banyak perhatian diberikan untuk mereformasi sistem dan lembaga politik, tetapi hal yang sama tidak dilakukan dalam birokrasi publik, sehingga tidak banyak menghasilkan perbaikan kinerja pelayanan publik. Dengan birokrasi yang syarat dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, bersikap dan bertindak sebagai penguasa dan tidak profesional maka perubahan apapun yang terjadi tidak akan memiliki dampak yang berarti bagi perbaikan kinerja pelayanan publik. Karenanya, adalah hal yang sangat lumrah ketika perbaikan dalam kehidupan politik yang semakin demokratis sekarang ini belum memiliki dampak yang berarti pada kinerja birokrasi dalam menyelenggarakan pelayanan publik.
Kinerja birokrasi pelayanan publik menjadi isu kebijakan sentral yang semakin strategis karena perbaikan kinerja birokrasi memiliki implikasi dan dampak yang luas dalam kehidupan ekonomi dan politik. Dalam kehidupan ekonomi, perbaikan kinerja birokrasi akan bisa memperbaiki iklim investasi yang sangat diperlukan bangsa ini untuk bisa segera keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Buruknya kinerja birokrasi publik di Indonesia sering menjadi determinan yang penting dari penurunan minat investasi. Akibatnya pemerintah sangat sulit dalam menarik investasi, belum lagi ditambah dengan masalah-masalah lain seperti ketidakpastian hukum dan keamanan nasional.
Tata pemerintahan yang baik ( Good Governance ) merupakan suatu konsep yang akhir-akhir ini dipergunakan secara reguler dalam ilmu politik dan administrasi public. Konsep ini lahir sejalan dengan konsep-konsep dengan terminology demokrasi, masyarakat sipil,partisipasi rakyat, hak asasi manusia dan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan. Pada akhir dasawarsa yang lalu konsep good governance ini lebih dekat dipergunakan dalam reformasi sector public. Dalam disiplin atau profesi manajemen public konsep ini dipandang sebagai suatu aspek dalam paradigma baru ilmu administrasi public. Paradigma baru ini menekankan pada peranan menejer public agar memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, mendorong meningkatkan ekonomi manajerial terutama sekali mengurangi campur tangan control yang dilakukan oleh pemerintah pusat, transparansi, akuntabilitas public dan diciptakan pengelolaan manajerial yang bersih bebas dari korupsi.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan demokratis mensyaratkan kinerja dan akuntabilitas aparatur yang makin meningkat. Oleh karenanya reformasi birokrasi merupakan kebutuhan dan harus sejalan dengan perubahan tatanan kehidupan politik, kemasyarakatan, dan dunia usaha. Dalam peta tantangan nasional, regional, dan internasional, aparatur negara dituntut untuk dapat mewujudkan profesionalisme, kompetensi dan akuntabilitas. Pada era globalisasi, aparatur negara harus siap dan mampu menghadapi perubahan yang sangat dinamis dan tantangan persaingan dalam berbagai bidang. Saat ini masyarakat Indonesia sedang memasuki era yang penuh tuntutan
perubahan serta antusiasme akan pengubahan. Ini merupakan sesuatu yang di Indonesia tidak dapat dibendung lagi. Namun banyak disadari oleh berbagai kalangan yang terlibat dalam proses reformasi atau demokratisasi tersebut, bahwa perubahan dan pengubahan tersebut tidak dengan sendirinya akan membawa perbaikan yang dikehendaki, yakni ditegakkannya demokrasi serta dihargai sepenuhnya HAM.
Hingga hari ini kita masih berada di tengah-tengah krisis yang begitu
dalam dan mengoyak seluruh lapisan masyarakat serta setiap segi
kehidupannya.
Orang-orang yang berada di lapis bawah ini lah yang paling
membutuhkan demokrasi. Pemikiran dan tindakan demokratik seharusnya
diarahkan pada kebutuhan rakyat dari lapis bawah tersebut.
Dalam kehidupan politik, perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik akan memiliki implikasi luas, terutama dalam memperbaiki tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Buruknya kinerja birokrasi selama ini menjadi salah satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Protes, demonstrasi dan bahkan pendudukan kantor-kantor pemerintahan oleh masyarakat yang sering terjadi diberbagai daerah menjadi indikator dari besarnya ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahnya. Perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik diharapkan akan mampu mengembalikan image pemerintah dimata masyarakat karena dengan kwalitas pelayanan publik yang semakin baik, kepuasan dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun kembali. Kalau ini dilakukan maka pemerintah akan memperoleh kembali legitimasi dimata publik.
Indahnya lantunan reformasi dengan segudang syair-syairnya hanya menjadi sebuah nyanyian pengantar tidur, padahal semangat utamanya adalah ingin mengadakan perubahan besar-besaran dalam berbagai sendi – sendi kehidupan agar mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang bersih dan berwibawa, bangsa yang mampu hidup bukan dengan mengandalkan utang-utang luar negeri yang semakin mencekik. Namun harapan ini menjadi sebuah mimpi ketika reformasi tidak mampu menciptakan iklim yang kondusif dengan memupuk aparatur-aparatur birokrasi baik eksekutif maupun legislatif yang bermental buruk, yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongan sehingga bukan perubahan menuju perbaikan justru perubahan yang menuju kehancuran. Seharusnya mereka lebih mengarusutamakan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh pendekatan dan kepentingan yang berpihak kepada masyarakat demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera. Karena pembangunan kesejahteraan masyarakat adalah faktor pertama dan utama yang harus diwujudkan oleh sebuah bangsa yang beradab.
Strategi pembangunan nasional yang masih saja bertumpu pada pertumbuhan ekonomi, industri padat modal, sistim konglomerasi dan utang luar negeri adalah beberapa indikasi adanya hegemoni neoliberalisme pada tataran pemerintah pusat. Selain itu sejak jaman Orde Baru sampai sekarang komitmen pemerintah terhadap wawasan kesejahteraan masyarakat belum banyak mengalami kemajuan yang berarti. Pemerintah lebih senang menanam jagung yang memberi hasil dalam jangka pendek daripada menanam pohon jati yang memberi hasil jangka panjang. Pada tataran Otonomi Daerah, lebih sering diartikan hanya sebagai pengalihan wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pembangunan ekonomi saja. Akibatnya desentralisasi seakan-akan hanyalah proses perlombaan peningkatan PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) tanpa memperhatikan Permasalahan Asli Daerah, padahal pemerintah pusat mempunyai kewajiban untuk memperhatikan keadaan dan perkembangan daerah sebagai ujung tombak pelaksanaan kekuasan pemerintahan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS