Lengkaplah sudah sepi
ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lenggang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang tengah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lenggang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang tengah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yang menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit
senyum darimu
Jika masih ada ruang di hatimu untukku…
sedikit saja, tolong bicaralah!!
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yang bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Jika masih ada ruang di hatimu untukku…
sedikit saja, tolong bicaralah!!
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yang bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
0 komentar:
Posting Komentar